Yang Menunggu dengan Payung
oleh Zelfeni Wimra
SINOPSIS
Jalan lurus itu seakan selalu hujan.
Lihatlah rumput-rumput selalu basah dibuatnya. Batu-batu yang tertata di
pinggirnya sudah berlumut dan pori-pori siapa saja seketika meremang bila
sedang melintas di sana. Di pangkal jalan itulah, anak gadisnya tersenyum
menunggu dengan payung terkembang di tangan kanan. Sebuah payung lagi terselip
pada apitan lengan kiri yang jemarinya tampak mengangkat ujung gaunnya agar
tidak basah. (Yang Menunggu dengan Payung)
Cerpen “Yang Menunggu dengan
Payung” mengisahkan perihal kesetiaan dan penantian. Ketulusan seorang
gadis mengidamkan kepulangan sang kekasih. Sekalipun yang tersisa hanya
puing-puing kenangan yang tanpa suara terkubur bersamanya. Zelfeni Wimra
menuliskannya dengan bahasa yang romantis, lugas, dan tidak biasa. Berlatar
ranah Minang yang indah, ia menceritakan betapa manis dan bahagianya sebuah kesederhanaan,
sebuah paradoks yang seakan memanggil-manggil kita pulang ke kampung halaman.
Serta kisah-kisah lain tentang perempuan dengan segala ketegaran dan
ketakterdugaan. Dengan halus, ia menarik kita masuk ke dalam emosi yang
menyentak nurani, tepat pada saat kita membaca ke-17 kisah dalam kumpulan
cerita ini.
Buat yang mau ikutan silakan lihat selengkapnya di
Lomba repro cover GPU udah ada pengumumannya belum?
BalasHapusKelupaan mau ikutan lomba ini
good luck sist ^^
BalasHapusI invite you to enter my giveaway to win cute bag and pretty bracelet ^^
http://luchluchcraft.blogspot.com/2013/05/international-giveaway-dskoncom-x-luch.html
Jalan-jalan, ah.
BalasHapusHayu, kasih minum dulu dong mbak buat tamu kehormatan. :D