Tahun
: 2013
Sinopsis
:
Malik dan Yudho, dua pemuda sebaya dan nyaris serupa fisiknya. Namun, nasib dan takdir mereka jelas berbeda. Malik, putra bungsu sebuah keluarga berada di Desa Randuasri. Sementara Yudho, pemuda cemerlang yang tak bisa melanjutkan sekolah karena kemiskinan keluarganya, dan harus berjuang agar bisa mandiri dan membantu kehidupan orang tuanya. Jalinan nasib akhirnya mempertemukan mereka berdua. Bersahabat karib, bahkan seperti dua saudara. Tetapi, tiba-tiba saja mereka harus terpisah. Sisa-sisa masa lalu Malik yang kelam membuatnya sekali lagi harus terperosok dalam bahaya, dan berakhir dengan kematiannya. Yudho dan keluarga Malik terpuruk!
Tapi hidup harus terus bergulir. Yudho mendapat tawaran untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa. Ia menemukan banyak kejanggalan dan hambatan. Bahkan ia melihat dalang dibalik kecelakaan yang dialami sahabatnya, Malik. Apakah yang terjadi selanjutnya dengan hidup Yudho? Berhasilkah ia menjadi kepala desa? Mampukah ia menahan gejolak hatinya yang ternyata diam-diam menaruh rasa pada seorang gadis yang dulu dikagumi Malik? Ella Sofa mampu mengemas semuanya dengan manis. Novel yang berkisah tentang pemilihan kepala desa di Jepara ini dibaluri intrik yang menegangkan. Namun ditutup dengan akhir yang indah dan dalam. Temui Aku di Surga, sebuah janji yang terpatri di hati Yudho
Malik dan Yudho, dua pemuda sebaya dan nyaris serupa fisiknya. Namun, nasib dan takdir mereka jelas berbeda. Malik, putra bungsu sebuah keluarga berada di Desa Randuasri. Sementara Yudho, pemuda cemerlang yang tak bisa melanjutkan sekolah karena kemiskinan keluarganya, dan harus berjuang agar bisa mandiri dan membantu kehidupan orang tuanya. Jalinan nasib akhirnya mempertemukan mereka berdua. Bersahabat karib, bahkan seperti dua saudara. Tetapi, tiba-tiba saja mereka harus terpisah. Sisa-sisa masa lalu Malik yang kelam membuatnya sekali lagi harus terperosok dalam bahaya, dan berakhir dengan kematiannya. Yudho dan keluarga Malik terpuruk!
Tapi hidup harus terus bergulir. Yudho mendapat tawaran untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa. Ia menemukan banyak kejanggalan dan hambatan. Bahkan ia melihat dalang dibalik kecelakaan yang dialami sahabatnya, Malik. Apakah yang terjadi selanjutnya dengan hidup Yudho? Berhasilkah ia menjadi kepala desa? Mampukah ia menahan gejolak hatinya yang ternyata diam-diam menaruh rasa pada seorang gadis yang dulu dikagumi Malik? Ella Sofa mampu mengemas semuanya dengan manis. Novel yang berkisah tentang pemilihan kepala desa di Jepara ini dibaluri intrik yang menegangkan. Namun ditutup dengan akhir yang indah dan dalam. Temui Aku di Surga, sebuah janji yang terpatri di hati Yudho
Review
:
Tak mungkin mengentas rindu,
jika hanya menunggu
Kau mungkin inginkanku
Hatimu terpaut padaku
Ingin bersama selalu
Tak jarang terkenang dalam sendu
Berhasrat mengejarku, meraihku, menahan
langkahku
Mengulang masa indah hari lalu
Dan kau tahu itu impian palsu
Di dunia ini, tak mungkin lagi kau
genggam tanganku
Merengkuh bahuku
Tertawa bersamaku
Maka doakanlah di syurga kelak aku
berada
Kutunggu kau di sana
Usah gelisah gelayuti jika
Hanya satu janji saja
Temui aku di syurga
Sebuah
puisi indah yang dilampirkan di awal novel ini.
Malik,
salah seorang pemuda geng motor Topanx terlibat sebuah tawuran antar geng. Tawuran
itu hampir saja merenggut nyawanya, beruntung ia bisa diselamatkan. Sebuah
pelajaran berharga bagi Malik bahwa masuk geng banyak sisi negatifnya. Kemudian
ia memutuskan untuk mondok di Pesantren Attarmasy di daerah pacitan. Tapi
semenjak ibu Malik dioperasi, Malik memutuskan untuk pulang ke kampung halaman.
Takdir kemudian mempertemukan Malik dan Yudho. Kecintaan terhadap burung
membuat ayah Malik, Pak Rohmadi dan Yudho menjadi dekat. Pertemanan Yudho dan
Malik pun semakin akrab. Yudho keluar dari tempat kerjanya. Bersama Malik yang
mendapat bantuan dana dari Pak Rohmadi , mereka memutuskan untuk merintis usaha
bersama.
Kemudian hadir sosok soleha bernama
Hesti, seorang santri anak dari sahabat ibu Rohmadi yang sama-sama berjualan di
pasar. Sepertinya cinta pada pandangan pertama atau love at first sight memang
benar adanya. Pertemuan pertama mereka di rumah sakit meninggalkan kesan tersendiri
di hati Malik. Namun, kisah cinta Hesti dan Malik tidaklah berjalan dengan
mulus. Hesti yang seorang santri
penghafal Al Qur’an tidak bisa menerima cinta yang ditawarkan Malik. Meski
Hesti juga menaruh hati pada Malik, Hesti memutuskan untuk tetap fokus pada
hafalannya. Rindu dan perasaan cinta yang dimiliki Hesti tertuang dengan
apik dalam buku hariannya.
“Jangan khawatirkan apa pun tentang kita,
Serahkan semua pada-Nya, Mas. Kila berjodoh, pasti akan bersatu,. Terima kasih
atas semuanya, smeoga mas malik menuai keesuksesan di kemuadian hari. Biarkan
aku menjadi damai dalam penyucian hatiku.”
Penggalan surat Hesti yang ditulis untuk
Malik (hlm. 107)
Malik kemudian memutuskan mengikuti
pemilihan petinggi desa, tapi belum sempat keinginan itu terlaksana Malik
berpulang ke rahmatullah, sebuah kecelakaan telah merenggut nyawanya. Yudho
kemudian menggantikan posisi Malik menjaga Bu Rahmadi. Yudho juga sering
mengantarkan bu Rohmadi berjualan ke pasar. Keluarga Pak Rohmadi sudah
menganggap Yudho sebagai anak mereka sendiri.
Yudho memutuskan untuk melanjutkan
impian Malik menjadi petinggi desa, sebuah persaingan ketat dengan Pak Thamrin,
petinggi desa sebelumnya yang mencalonkan diri lagi pemilihan. Sebuah konflik
politik yang disampaikan dengan apik oleh penulisnya. Juga mitos tentang jas
Ontokusumo, jas yang dipercaya akan memenangkan si pemakainya dalam pemilihan
petinggi desa.
Sama dengan Malik, Yudho pun
menganggap Hesti adalah sosok yang pas untuk dijadikan seorang istri.
Pembaca akan disuguhi dengan berbagai
intrik politik pedesaan dan misteri tentang kematian Malik. Jika ingin tahu
bagaimana ending kisah Yudho dan Hesti? Silakan baca selengkapnya di novel
terbitan Quanta ini. Dijamin pasti anda akan membaca sebuah kisah tentang
persahabatan yang sangat menginspirasi.
Selamat
Mbak Ella, atas terbitnya novel ini. Terima kasih karena saya diberi kesempatan
memiliki novel ini secara gratis melalui kuis yang digelar. Semoga terus
berkarya untuk novel-novel selanjutnya. Saran da kritik mungkin hanya tentang
lembar biodata. Sepertinya sebuah buku tanpa biodata penulis kurang lengkap. Atau
bisa juga dimasukkan beberapa kalimat tanggapan dari beberapa endorser.