.

Mengenai Saya

Foto saya
Klaten , Jawa Tengah, Indonesia
Suka ikutan kuis, lagi belajar nulis, narsis, kadang suka nangis.

Minggu, 16 Juni 2013

Resensi My Only by Irin Sintriana

“TENTANG MASA LALU DAN CINTA”






Judul : My Only

Penulis : Irin Sintriana

Penerbit : Media Pressindo

Tebal : iv + 216 halaman ; 13x19 cm

Cetakan : 2012

ISBN : 978-979-911-107-4

Harga buku : Rp28.000,-



Dia hadir tiba-tiba, tanpa permisi dan tanpa jeda.

Menyuguhkan sepotong rasa.

Tak biasa, namun begitu menggoda.

Berkali mencoba menghindar, hati ini semakin tergetar.

Rasa yang tidak pernah kucari namun datang sendiri.

Tak mampu kuberlari apalagi sembunyi.

Inikah rasa yang mereka sebut cinta?

Jika itu benar, aku takkan lagi mengingkarinya.
Karena sampai detik ini, kuakui aku makin cinta.





Kisah cinta yang lucu, dan tentu saja romantis antara dua tokoh utamanya yaitu Ben dan Tisya. Hubungan persahabatan keduanya yang semula dingin berubah menjadi lebih dari sekedar sahabat. Usaha keras Ben untuk merebut hati Tisya tidak sia-sia.



“Aku ingin selalu menjadi yang pertama yang terlintas di benakmu setiap kali kamu mengalami masalah, meraih kesenangan, aku ingin jadi bagian dari hari-hari kamu. Aku ingin menjadi seseorang yang spesial di hatimu, the only exception.”



Tisya yang dulunya selalu sinis kepada semua laki-laki, perlahan-lahan kini mulai menaruh kepercayaan. Perlakuan kasar ayah Tisya terhadapnya dan juga ibunya membuatnya trauma dan selalu membatasi hubungan pertemanan dengan laki-laki. Tapi dengan Ben, kini Tisya mempercayakan hatinya sepenuhnya.



Latar belakang Tisya sebagai anak seorang mantan narapidana dan mempunyai ibu yang kini tinggal di rumah sakit jiwa membuat Bu Ria, Mama Ben menentang hubungan mereka. Ujian juga datang dari pihak keluarga Tisya.



“Tapi aku tidak punya keberanian yang cukup untuk memperjuangkan cinta kita.

Cukup katakan padaku kalau kau masih menginginkan aku bersamamu. Cukup dengan menjadi alasan aku berjuang. Dengan begitu kamu telah berjuang bersamaku...”



Tante Yani tidak suka jika keponakannya, Tisya dihina oleh mamanya Ben. Tante Yani meminta Tisya putus dari Ben. Tisya dan Ben harus berjuang memperjuangkan cinta mereka untuk mendapatkan restu dari kedua belah pihak.



Bayang-bayang masa lalu yang hadir di kehidupan Tisya, yaitu ayahnya. Juga merupakan beban mental yang harus diatasi oleh Tisya. Tapi dengan perjuangan, kesungguhan hati dan kepercayaan, semua masalah dapat diatasi.



“Banyak kok yang bisa kita lakukan. Asal tidak menyerah pada keadaan.”







Kisah ini berakhir manis. Ben melamar Tisya untuk menjadi pendampingnya. The one and only.



Dua jempol untuk novel keempat karya Irin Sintriana ini. Sebuah perjuangan cinta sejati yang dikemas apik. Pesan moral tindak KDRT tersampaikan dengan baik. Semoga tak ada lagi tindak kekerasan yang terjadi di kehidupan nyata.



Apakah kamu penggemar novel-novel romantis? Jika jawabannya ‘iya’ maka segera miliki My Only untuk menambah koleksi bacaan kamu.

Happy reading!!! (Ayuni Adesty)

Review ini aku posting di note FB untuk ikutan lomba resensi dan alhamdulillah menang. Dapat Prisoner of Ur Heart gratis deh.
:D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih yang sudah mampir, silakan berikan komentar Anda.